TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS
Disusun oleh:
Hastaka
Juan Perdana Putra
JURUSAN
MANAJEMEN INFORMATIKA
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
HBK ( HELM BATIK KEREN)
SARANA MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA
PT. BATIK SEJAHTERA
PEMILIK
:
1.
ADITYA PURNAMA PUTRA
2. HARIS
INDRATAMA
3. SIGIT
DWI WINTONO
ALAMAT :
FAKULTAS EKONOMI UNS
KENTINGAN,
JEBRES
SURAKARTA
E-MAIL :
BATIK_SEJAHTERA@YAHOO.CO.ID
WEBSITE
: WWW.BATIKSEJAHTERA.COM
BS
ABSTRAK
Djjalan sering terjadi kecelakaan dan memakan korban yang cukup banyak.Alternatif yang ada yaitu berhati-hati dan jangan lupa memakai helm.Inilah yang lagi buming yaitu helm batik yang sangat trendi dan berani bersaing.Dan lagi batik sangat identik dengan adat Kejawian.Selain untuk melestarikan batik Jawa juga melindungi kita dari tingkat kematian.Peluang usaha yang bisa kita dapatkan yaitu jarangnya pabrik yang memproduksi helm ini.Jadi sangat mungkin jika helm ini laku di pasaran apa lagi pasar Jawa dan DIY .Memakai helm juga menghindari kita dari tilang polisi.Pilih mana uang buat polisi apa buat beli helm Batik yang super trendi....
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke
hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal usaha ini tepat
pada waktunya.
Tak lupa shalawat dan salam tetap tercurahkan pada
junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari
jaman jahiliah
kepada jaman yang terang ini.
Dalam proposal
usaha ini, penulis mengambil judul HBK (Helm
Batik Keren)
Sarana Melestarikan Budaya Bangsa. Penulis ingin
menciptakan
suatu produk yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
melestarikan
budaya bangsa. Oleh karena itu penulis telah memilih produk
helm batik
sebagai produk yang akan diproduksi PT. Batik Sejahtera.
Penulis
berharap proposal usaha sederhana ini bisa bermanfaat bagi
pembaca pada
umumnya. Penulis juga menyadari proposal usaha ini jauh
dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca untuk
memberikan
saran dan kritik yang membangun kepada penulis.
Surakarta, Mei
2011
Penulis,
PT. Batik
Sejahtera 3
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Alat transportasi merupakan sarana yang penting bagi kehidupan
manusia. Tanpa transportasi, manusia akan terkendala jarak untuk
mencapai
tujuannya. Dari zaman ke zaman, alat-alat transportasi selalu
berkembang
mulai zaman
nenek moyang kita yang hanya menggunakan kuda hingga
sekarang yang
sudah menggunakan alat transportasi bermesin seperti
sepeda motor.
Seiring dengan
perkembangan zaman, jarak tidak menjadi hambatan
yang berarti
bagi manusia. Dengan perkembangan transportasi yang semakin
canggih dan
modern membuat manusia lebih cepat sampai pada tujuan yang
diinginkan.
Akan tetapi, tingkat resiko terjadinya kecelakaan semakin tinggi.
Hal itu
dikarenakan banyak faktor di antaranya semakin banyaknya alat
transportasi
yang ada membuat arus lalu lintas menjadi semakin padat dan
sering
terjadinya pelanggaran lalu lintas.
Di Indonesia,
tingkat kecelakaan cukup tinggi tiap tahunnya dan
mayoritas
korban kecelakaan adalah pengguna sepeda motor. Sebagian
besar kematian
yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas dikarenakan
benturan di
kepala. Oleh karena itu, para pengguna sepeda motor harus
menggunakan
alat pelindung agar aman saat mengendarai motor. Di antara
berbagai alat
pelindung untuk pengguna sepeda motor, yang paling penting
dan wajib
digunakan adalah helm.
Dengan semakin
tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas, para
pengendara
motor sebagai pengguna jalan raya yang paling rawan terkena
kecelakaan
semakin menyadari pentingnya helm bagi keselamatan diri
mereka
sendiri. Apalagi dengan adanya tindakan tegas dari pihak kepolisian
yang akan
memberikan hukuman berupa denda bagi para pengendara sepeda
motor yang
tidak menggunakan helm saat berkendara membuat helm sangat
dibutuhkan
bagi pengendara.
Dalam UU No.
22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
pasal 106 ayat
8 disebutkan bahwa pengendara dan atau penumpang yang
PT. Batik
Sejahtera 6
tidak memakai
helm dikenakan pidana kurungan paling lama satu bulan
atau denda
sebesar Rp 250.000. Jadi jelas bahwa pemerintah telah
mewajibkan
bagi setiap pengendara sepeda motor untuk memakai helm.
Tidak hanya
itu, mulai tanggal 1 April 2010 pemerintah juga telah
memberlakukan
peraturan bagi pengendara sepeda motor untuk memakai
helm yang
sudah berstandard SNI (Standar Nasional Indonesia). Peraturan
tegas
pemerintah ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah korban luka
parah akibat
kecelakaan lalu lintas. Ini karena helm berguna sebagai
penutup dan
pelindung kepala dari benturan.
Penulis
berinisiatif membuat suatu inovasi dalam bidang kerajinan
helm yang
tidak hanya menawarkan segi keamanan dan kenyamanan bagi
penggunanya
tetapi juga segi keindahan yaitu dengan tambahan motif batik
di sekitar
helm tersebut. Penulis menyadari bahwa para pengendara motor
memiliki
kesadaran tentang keamanan berkendara dan seiring dengan
perkembangan
zaman para pengendara tidak hanya membutuhkan keamanan
dalam memilih
helm, akan tetapi juga dalam segi keindahan. Oleh karena
itu penulis
ingin membuat sebuah terobosan baru dalam membuat helm yaitu
membuat helm
bermotif batik.
1.2 Rumusan
Masalah
Berpijak dari
latar belakang masalah dan uraian diatas, ada beberapa
masalah yang
perlu diidentifikasi yaitu:
1. Bagaimana
cara mengawali kegiatan wirausaha baru berbasis
produk inovatif
helm batik sebagai sarana melestarikan budaya
bangsa ?
2. Bagaimana
cara memasarkan produk helm batik ?
3. Bagaimana
analisa dari bisnis produksi helm batik ?
1.3 Tujuan
Dari
masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka dapat diketahui
tujuan dari
usaha ini yaitu:
1. Merintis
wirausaha baru berbasis produk inovatif helm batik sebagai
sarana
melestarikan budaya bangsa.
PT. Batik
Sejahtera 7
2. Memasarkan
produk helm batik untuk mendatangkan keuntungan.
3. Dapat
menunjukkan bahwa bisnis ini mempunyai potensi yang besar.
1.4 Manfaat
yang Diharapkan
Dengan
diproduksinya helm batik ini, dalam jangka panjang manfaat
yang
diharapkan adalah :
1.
Meningkatnya masyarakat terutama pengendara sepeda motor
terhadap
keselamatan jalan dengan menggunakan helm.
2.
Meningkatnya minat masyarakat untuk melestarikan kebudayaan
bangsanya
sendiri.
3.
Meningkatkan masyarakat untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk
memulai
wirausaha dalam rangka mengurangi pengangguran.
4.
Terbentuknya branding produk ini menjadi produk khas daerah
Solo.

Definisi
Komunikasi Bisnis
Komunikasi dan
bisnis adalah dua hal yang tidak pernah terpisahkan
dalam hidup
manusia. Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk
bersosialisasi.
Komunikasi paling tidak melibatkan dua pihak yaitu pihak
pengirim pesan
(komunikator) dan pihak penerima pesan (komunikan).
Dengan
berkomunikasi komunikator dapat menyampaikan pesan, ide, atau
gagasan kepada
komunikan. Bila komunikasi berjalan dengan lancar dan
baik, maka
komunikan akan memahami atau melakukan isi pesan, ide, atau
gagasan dari
komunikator.
Hal lain yang
juga dibutuhkan manusia dalam hidupnya adalah
bisnis.
Manusia melakukan bisnis karena ingin menghasilkan keuntungan
yang akan berguna
dalam pemenuhan kebutuhannya. Kegiatan bisnis pada
umumnya yaitu
dengan memproduksi barang dan jasa, yang kemudian
produk
tersebut dipasarkan dan dijual kepada konsumen. Di dalam
berbisnis,
manusia juga membutuhkan komunikasi. Komunikasi dalam bisnis
dimaksudkan
untuk memperlancar jalannya bisnis kepada pihak-pihak luar
seperti
konsumen dan pemasok.
Pengertian
komunikasi bisnis bukanlah penggabungan dari dua
pengertian
komunikasi dan bisnis melainkan proses komunikasi dalam
kegiatan
bisnis. Beberapa ahli telah mengemukakan definisi dari komunikasi
bisnis.
Berikut ini beberapa definisi komunikasi bisnis dari para ahli.
Djoko Purwanto
(2006:4) mendefinisikan komunikasi bisnis adalah
komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam bentuk
komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi
nonverbal
untuk mencapi tujuan tertentu.
Definisi
komunikasi bisnis menurut Rosenbalt (1982:7) adalah
pertukaran
ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang
dikemukakan
baik secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol
atau tanda,
untuk mencapai tujuan- tujuan perusahaan.
PT. Batik
Sejahtera 9
Definisi
komunikasi bisnis menurut Katz (1994:4) adalah adanya
pertukaran
ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian
serangkaian
tujuan komersil.
Kemudian
definisi menurut Persing (1981:108) adalah sebagai proses
penyampaian
arti melalui lambang - lambang yang meliputi keseluruhan
pesan, baik
itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang
dilakukan di
dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara
bersama-sama
memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna
memperoleh
keuntungan.
Dan definisi
menurut Curtis (1992:6) adalah komunikasi dalam
organisasi
bisnis ditujukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat
keputusan.
Dari berbagai
definisi komunikasi bisnis di atas setidaknya memiliki 6
unsur pokok,
yaitu:
1.Tujuan
(sesuai organisasi)
2. Pertukaran
(melibatkan komunikator dan komunikan)
3. Pesan
(gagasan, informasi, opini)
4. Saluran
(personal atau impersonal)
5. Simbol atau
sinyal (tanda, metode, alat)
6. Pencapaian
tujuan organisasi (upaya meraih tujuan)
Jadi, dari
beberapa definisi tersebut penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa
komunikasi bisnis adalah yaitu pertukaran ide, gagasan, pesan
diantara dua
orang atau lebih, baik melalui komunikasi verbal maupun
nonverbal yang
berkaitan dengan dunia bisnis dalam rangka mecapai
keuntungan bersama.
2.1.2
Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis
Terdapat tiga
jenis komunikasi bisnis yaitu :
1. Komunikasi
bisnis antarpribadi
Komunikasi
yang dilakukan antara seseorang dengan orang
lain dalam
suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non
bisnis), dengan
menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa
PT. Batik
Sejahtera 10
yang mudah
dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
2. Komunikasi
bisnis dalam Organisasi
Komunikasi
yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam
suatu
organisasi atau perusahaan yang saling bekerja sama untuk
mencapai
tujuan bisnis tertentu.
3. Komunikasi
bisnis Lintas Budaya
Komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis yang
dilakukan
antara dua orang atau lebih, yang masing-masing
memiliki
budaya yang berbeda karena perbedaan geografis tempat
tinggal.
Komunikasi lintas budaya dapat terjadi pada tingkat
antardaerah,
antarwilayah, maupun antarnegara.
2.1.3 Ruang
Lingkup Komunikasi Bisnis
Ruang lingkup
komunikasi bisnis dapat digambarkan sebagai berikut
ini
Gambar 1
Ruang Lingkup
Komunikasi Bisnis
Penjelasan
dari gambar tersebut, akan diuraikan di bawah ini:
1. Komunikasi
Internal
a) Pemilik
Tujuan
komunikasi internal dengan pemilik diantaranya (1)
untuk
membangkitkan perhatian pemilik pada perusahaan, (2)
mengurangi pergantian
para pemegang saham dan
mempromosikan
pemilikan saham sebagai investasi jangka
PT. Batik
Sejahtera 11
panjang, (3)
mengurangi kritik para pemilik terhadap perusahaan,
(4)
meningkatkan prestise perusahaan di mata pemilik, (5)
membujuk
pemilik untuk ikut membantu mempromosikan produk
perusahaan.
Komunikasi dengan pemilik dikatakan efektif jika
terjadi
pertukaran informasi secara timbal balik, sehingga
manajemen
disamping memperoleh pandangan dari para pemilik,
mereka juga
dapat memberikan informasi kepada pemilik tentang
posisi
perusahaan.
b) Manajemen
Komunikasi
dengan pihak manajemen merupakan faktor
penting dalam
kegiatan bisnis. Sebab manajemen adalah orang
yang
melaksanakan jalannya aktivitas bisnis, sehingga kualitas
informasi yang
diperoleh pihak manajemen harus benar-benar bisa
diuji
kebenarannya. Tanpa informasi yang benar, organisasi bisnis
tidak akan
bisa berjalan optimal. Dengan demikian, seorang
manajer yang
baik selalu berangkat dari data, sedangkan data
yang baik
berasal dari sumber internal maupun eksternal
organisasi.
c) Karyawan
Asas
komunikasi karyawan adalah komunikasi dua arah
antara
manajemen dan karyawan yang dilandasi oleh (1)
komunikasi
yang berfungsi sebagai system komunikasi antara
pihak
manajemen dengan karyawan, (2) pesan komunikasi harus
menggunakan
kata-kata yang lazim serta sesuai dengan tingkat
pendidikan
mereka, (3) informasi yang disampaikan harus dalam
jumlah kecil
agar mudah dipahami, (4) informasi yang
disampaikan
harus tepat pada waktunya, (5) adanya
pengulangan
pesan dengan penyajian yang berbeda, (6) pemilihan
media yang
tepat dan pesan komunikasi yang dipersiapkan oleh
komunikator
yang handal.
PT. Batik
Sejahtera 12
2. Komunikasi
Eksternal
a) Pelanggan
Pelanggan
merupakan aset perusahaan yang paling
berharga.
Tujuan komunikasi dengan pelanggan adalah untuk
meyakinkan
para pelanggan dan calon pelanggan, bahwa produk
akan terus
ditingkatkan baik kualitas, kegunaan, dan macamnya.
Cara
komunikasi dengan pelanggan bisa melalui media massa,
komunikasi,
kelompok, atau komunikasi interpersonal.
b) Penyalur
Penyalur
merupakan bagian dari jaringan distribusi produk.
Tujuan komunikasi
antara perusahaan dengan penyalur bertujuan
untuk membantu
manajemen distribusi, merangsang penyalur agar
tetap setia
terhadap produk kita, dan mempertimbangkan
gagasan/keluhan
yang disampaikan oleh para penyalur.
c) Agen
Regulator
Agen regulator
atau pemerintah adalah lembaga yang
menentukan
peraturan perundang-undangan yang menuntut
adanya
kepatuhan dari perusahaan. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis,
pemerintah dianggap penting bukan saja karena memiliki
kewenangan
untuk mengatur, tetapi juga memiliki kewajiban
melindungi
kepentingan dan kegiatan perusahaan.
d) Pemasok
Pemasok
merupakan faktor penting yang menunjang kinerja
perusahaan.
Tujuan hubungan dengan pemasok bertujuan untuk
membina
kepentingan bersama, mempertahankan hubungan baik
dengan para
pemsok, menjaga kualitas bahan baku dan
kewajaran
harga.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi bisnis
a) Teknologi
Perkembangan
teknologi mempengaruhi proses komunikasi
bisnis. Dulu
komunikasi dilakukan melalui tatap muka
langsung.
Tetapi saat ini seiring perkembangan teknologi,
PT. Batik
Sejahtera 13
komunikasi
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Komunikasi
juga tidak memerlukan tatap muka langsung.
Sistem politik
yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi
proses
komunikasi. Sistem politik yang sedang kacau membuat
komunikasi
berjalan tidak laancar. Sebaliknya bila politik
berjalan baik,
komunikasi akan berjalan baik pula.
c) Sosial
Bidang sosial
sangat mempengaruhi proses komunikasi.
Sosial disini
adalah hubungan antara pihak komunikator dan
komunikan.
Bila hubungan antara komunikator dan komunikan
terjalin baik
maka jalannya komunikasi akan enak dan mudah
dimengerti.
d) Fisikal
Fisikal juga
mempengaruhi proses komunikasi. Kondisi fisikal
yang baik akan
mendorong jalannya proses komunikasi akan
berlangsung
lancar.
2.1.4 Strategi
Komunikasi Bisnis
Dalam
komunikasi bisnis diperlukan strategi-starategi yang akan
mendorong
kelancaran proses komunikasi. Ada tujuh pilar strategi
komunikasi
bisnis, yaitu :
1. Pemahaman
terhadap proses komunikasi
2. Penggunaan
pikiran (Good thinking)
3. Memahami
bahasa
4. Kejelasan
pesan(Cleaness)
5. Daya
persuasi (Persuasiveness)
6. Kelengkapan
pesan (Completeness)
7. Keinginan
baik (Goodwill)
PT. Batik
Sejahtera 14
2.2 PRODUK
2.2.1 Definisi
Produk
Kottler
(2006:276) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang
dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, keahlian,
kegunaan, atau
konsumsi yang memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk
merupakan elemen paling penting pada suatu perusahaan.
Karena produk
memberikan gambaran kepada konsumen dalam memenuhi
kebutuhan
mereka. Penawaran produk kepada konsumen atau pelanggan
menjadi dasar
hubungan yang menguntungkan bagi perusahaan.
kepuasan
tersendiri untuk konsumen. Selain itu, produk juga menggambarkan
bagaimana
perusahaan itu menghasilkan.
2.2.2
Tingkatan Produk
Setiap produk
perlu dipikirkan perencanaannya. Perencanaan produk
memiliki 3
tingkatan. Tiap tingkatan akan memberikan tambahan nilai
kepuasaan pada
konsumen. Tingkatan tersebut antara lain :
1. Tingkat
Pertama
Tingkat
pertama berupa manfaat inti, yang merujuk pada
pertanyaan
apakah yang sebenarnya dibeli oleh konsumen? Pada
saat merancang
produk, perusahaan harus mampu mendefinisikan
terlebih
dahulu manfaat inti dalam memecahkan masalah.
2. Tingkat
Kedua
Pada tingkat
ini, produk harus direncanakan ke dalam produk
aktual.
Perusahaan perlu merancang kelebihan produk, rancangan,
tingkat
kualitas, merek, dan kemasan.
3. Tingkat
Ketiga
Pada tingkat
terakhir, produk harus mampu membangun
augmented produk
di sekeliling manfaat inti dan produk aktual.
Augmented merupakan
suatu hal yang berhubungan dengan garansi,
pemasangan,
pelayanan purna jual, dan lain-lain.
Tingkatan
produk merupakan tingkatan manfaat yang dapat
diberikan
kepada konsumen. Dengan mengetahui tingkatan manfaat,
PT. Batik
Sejahtera 15
perusahaan
dapat menonjolkan manfaat pada setiap tingkatan
produk untuk
memberikan nilai kepuasan kepada konsuen.
2.2.3
Klasifikasi Produk
Produk
diklasifikasikan ke dalam 2 bagian besar, yaitu :
1. Barang
Konsumen
Barang
konsumen merupakan barang yang digunakan oleh
konsumen.
Barang ini terbagi atas 4 jenis, antara lain:
a. Barang Convenience
Barang Convenience
adalah barang yang biasa dibeli oleh
konsumen
secara berulang-ulang, dengan segera dan dengan
sedikit
perbandingan dan usaha. Barang ini biasanya berharga
murah dan
biasanya ditempatkan pemasar di banyak lokasi.
b. Barang Shopping
Barang Shopping
adalah barang-barang yang
karakteristiknya
dibandingkan berdasarkan kesesuaian kualitas,
harga, dan
gaya dalam proses pemilihan dan pembelian.
Konsumen lebih
banyak mengeluarkan waktu dan usaha dalam
mengumpulkan
informasi dan membandingkan.
c. Barang
Khusus
Barang Khusus
adalah barang dengan karakteristik unik
dan atau di
mana untuk memperoleh barang-barang itu,
sekelompok
pembeli yang cukup besar mau secara khusus
Pembeli tidak
melakukan perbandingan barang secara
khusus, akan
tetapi mereka mengorbankan waktu hanya untuk
mendatangi
penyalur yang menyediakan barang-barang yang
diinginkannya.
Para penyalur tidak memerlukan tempat yang
strategis,
namun mereka harus memberitahu calon pembeli
mengenai
lokasi mereka.
d. Barang Unsought
Barang Unsought
adalah barang-barang yang tidak
diketahui
konsumen atau tidak diketahui secara normal oleh
PT. Batik
Sejahtera 16
konsumen
sehingga konsumen tidak berpikir untuk membelinya.
Contohnya,
detektor asap dan pengolah makanan.
2. Barang
Industri
Barang
industri merupakan barang yang dikonsumsi oleh
industri.
Baran ini terdiri atas 3 jenis, yaitu :
a. Bahan Baku
dan Suku Cadang
Bahan Baku dan
Suku Cadang adalah barang-barang
yang
sepenuhnya terkandung dalam produk yang dihasilkan.
Barang-barang
ini terbagi atas 2 kelas, yaitu bahan mentah serta
bahan baku,
dan suku cadang hasil manufaktur.
b. Barang
Modal
Barang Modal
adalah barang-barang tahan lama yang
memudahkan
pengembangan dan atau pengelolaan produk
akhir. Barang
modal meliputi 2 kelompok , yaitu instalasi (
misalnya
bangunan pabrik dan perkantoran ) dan peralatan (
misalnya
alat-alat pertukangan ).
c.
Perlengkapan Jasa Bisnis
Perlengkapan
jasa bisnis adalah barang-barang yang
tidak tahan
lama yang membantu pengembangan dan atau
pengelolaan
produk akhir. Perlengkapan ini terdiri atas 2 jenis,
yaitu :
perlengkapan operasi ( misalnya pelumas, batubara,
novie kertas
kulit ) serta barang pemeliharaan dan perbaikan (
misalnya cat
dan paku ).
2.2.4
Keputusan Produk
Keputusan yang
penting dalam pengembangan dan pemasaran produk
antara lain
sebagai berikut :
1. Atribut
Produk
Mengembangkan
produk melibatkan keuntungan yang akan
ditawarkan.
Keuntungan ini dikomunikasikan dan disampaikan oleh
produk melalui
atribut seperti kualitas, fitur, serta gaya dan
rancangan
produk.
PT. Batik
Sejahtera 17
2. Merek
Merek adalah
nama istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
kombinasi dari
ketiganya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan
barang atau jasa dari seorang atau sekelompok
untuk
membedakan dari produk pesaing. Pemberian merek pada
produk dapat
member nilai tambah pada produk, sehingga
pemberian
merek sangat penting bagi suatu produk agar mampu
bersaing
dengan produk lain.
3. Pengemasan
Pengemasan
adalah aktivitas merancang dan memproduksi
kemasan atau
pembungkus untuk produk. Fungsi utama suatu
kemasan adalah
untuk menjaga produk. Kemasan merupakan salah
satu factor
yang paling penting sebagai alat pemasaran.
4. Pemberian
Label
Label bisa
dimulai dari pemberian pengenal yang sederhana
sampai gambar
yang rumit sampai yang menjadi bagian dari
kemasan. Label
memiliki 3 fungsi, yaitu :
a)
mengidentifikasi merek atau produk
b)
menggambarkan beberapa hal tentang produk
c) sebagai
media promosi melalui gambar-gambar yang menarik
5. Pelayanan
Penunjang Produk
Pelayanan
pelanggan adalah elemen lainnya dalam strategi
produk.
Perusahaan menawarkan produk pasar biasanya termasuk
beberapa
layanan penunjang, yang dapat menjadi bagian yang
menambah atau
mengurangi total dari penawaran.
Langkah
pertama adalah dengan mensurvei pelanggan secara
periodik untuk
menaksir nilai yang diterima sekarang untuk
mendapatkan
ide-ide yang baru.
PT. Batik
Sejahtera 18
2.3 PEMASARAN
2.3.1 Definisi
Pemasaran
Pemasaran
merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
dalam dunia
usaha. Pada kondisi usaha seperti saat ini, pemasaran
merupakan
pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan
perusahaan
dapat tercapai.
Kotler (2006)
mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial
dan manajerial
yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.3.2 Bauran
Pemasaran
Lamb, Hair,
dan Mc Daniel (2006) menjelaskan bahwa bauran
pemasaran
adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang
bersifat unik
serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling
menguntungkan
dengan pasar yang dituju.
Bauran
pemasaran pada dasarnya terdiri atas 4 bidang strategi
pemasaran, yaitu
:
1. Keputusan
pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang
atau jasa
keseluruhan.
2. Keputusan
promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang
berguna pada
pasar tujuan.
3. Keputusan
distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.
4. Keputusan
harga yang menyatakan nilai pertukaran yang dapat
diterima pada
barang atau jasa.
Dalam
perencanaan dan pelaksanaan strategi, para manajer
bergantung
pada 4 komponen dasar, yaitu :
1. Produk
2. Penetapan
harga
3. Distribusi
atau penempatan
4. Promosi
PT. Batik
Sejahtera 19
2.4 PROMOSI
2.4.1 Definisi
Promosi
Philip Kotler
(1997:142) mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari
produknya dan
untuk meyakinkan konsumen agar membeli.
Rambat
Lupiyaadi ( 2001:108) mengemukakan bahwa promosi adalah
salah satu
variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting
dilaksanakan
oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa.
Berdasarkan
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi
sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dan konsumen, juga merupakan
alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai
keinginan dan
kebutuhan.
2.4.2 Bauran
Promosi
Bauran promosi
merupakan alat-alat atau strategi yang digunakan
untuk mempromosikan
produk. Adapun 4 jenis bauran promosi antara lain :
1.
Pengiklanan.
Pengiklanan
adalah semua bentuk presentasi nonpersonal dan
promosi ide,
barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan
mendapat
bayaran.
2. Promosi
Penjualan.
Promosi
penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk
mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
3. Penjualan
Perorangan.
Penjualan
perorangan merupakan interaksi langsung antara
satu atau
lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
4. Hubungan
Masyarakat.
Hubungan
masyarakat adalah berbagai program yang
dirancang
untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan
atau produk individualnya.
PT. Batik
Sejahtera 20
BAB III
STRATEGI
BISNIS
3.1 Profil
Perusahaan
PT. Batik
Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang
produksi barang-barang yang berhubungannya dengan dunia
perbatikan.
Perusahaan ini didirikan atas kerja sama dari tiga pengusaha
muda yang
bernama Aditya Purnama Putra, Haris Indratama, dan Sigit Dwi
Wintono pada
tanggal 30 Mei 2009.
Pada awal
pendiriannya, perusahaan ini hanya memproduksi kaos dan
jaket batik,
dan hanya melayani permintaan dalam kota saja. Dalam
perkembangannya,
perusahaan ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan
konsumen yang tidak dilayani tidak hanya wilayah dalam kota
saja,
melainkan meluas ke beberapa kota lain. Karena perkembangan
pesatnya ini,
perusahaan pada pertengahan tahun 2010, mencoba merambah
kegiatan
produksinya pada sandal dan tas batik. Belum puas dengan
penambahan dua
produksi tersebut, perusahaan pada awal tahun 2011 ini
melirik
kegiatan usaha pada produksi helm batik.
PT. Batik
Sejahtera berlokasi di Jalan Slamet Riyadi no. 20 dengan
produksi, dan
gudang. Gedung perkantoran digunakan untuk operasional
administrasi
perusahaan dan ditempati oleh pimpinan perusahaan beserta
staf
administrasi. Pabrik produksi digunakan untuk tempat memproduksi
barang-barang
dan ditempati oleh staf produksi beserta buruh kontrak.
Sementara
gudang merupakan tempat untuk menyimpan bahan-bahan baku
dan
produk-produk yang siap dipasarkan
Sampai dengan
akhir tahun 2010, perusahaan memiliki 22 karyawan
tetap ditambah
75 karyawan kontrak. Karyawan tetap ditempati oleh
direktur,
manajer, dan pimpinan staf. Sementara karyawan kontrak ditempati
oleh buruh
yang memproduksi barang-barang dan berada dibawah komando
pimpinan staf
produksi masing-masing produk. Bagan struktur organisasi
perusahaan
dapat dilihat pada halaman lampiran.
PT. Batik
Sejahtera 21
3.2 Produk
Luncuran
Meningkatnya
pengguna sepeda motor membuat omzet penjualan
helm
meningkat. Melihat kondisi pasar saat ini membuat kami mempunyai
gagasan untuk
memproduksi helm. Namun kami ingin membuat helm yang
menarik dan
berbeda dari helm-helm yang sudah ada. Untuk itulah kami
memilih untuk
memproduksi Helm Batik. Produk helm batik akan kami beri
merk HBK yang
diambil dari singkatan dari Helm Batik Keren.
HBK merupakan
produk inovatif dan kreatif yang kami rancang dengan
didasari oleh
beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut dapat dilihat pada
analisis SWOT
di bawah ini.
Analisis SWOT:
1. Strength :
a. Belum ada
usaha sejenis, setidaknya di kota Solo dan sekitarnya.
b. Modal untuk
memulai usaha kecil.
c. Permintaan pasar
akan helm tinggi.
d. Semakin
tinggi minat masyarakat terhadap batik.
e. Proses
pembuatan produk relatif mudah.
f. Melimpahnya
bahan baku.
2. Weakness :
a. Merupakan
produk baru.
b. Belum
banyak dikenal di masyarakat.
c. Jumlah
tenaga produksi terbatas.
3. Opportunity
:
a. Dapat
dengan mudah memasuki target pasar, karena belum ada
saingan produk
sejenis.
b. Keunggulan
produk yang inovatif dan kreatif yang menjadikan batik
sebagai motif
helm.
c. Harga helm
batik dapat bersaing dengan produk lain yang ada di
pasaran.
4. Threath :
a. Jaringan
pemasaran yang belum luas
b.
Ketergantungan dengan perusahaan pembuatan helm.
PT. Batik
Sejahtera 22
3.3 Segmen
Pasar
Sesuai dengan
tujuan produk ini, maka segmen pasar usaha ini adalah
para
pengendara motor, khususnya pengendara motor yang berdomisili di
daerah Solo
raya. Namun tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan
produk helm
batik ke seluruh wilayah Indonesia maupun ke negara lain.
3.4 Strategi
Produksi
Strategi
produk dilakukan dengan diversifikasi motif batik pada hiasan
helm. Pada
awal masa produksi akan diterapkan sistem Job Shop dimana
produk akan
mulai diproduksi ketika ada pesanan, namun sistem ini akan
berganti
dengan sistem Flow Shop ketika permintaan meningkat. Ada dua
bentuk helm
batik yang kami produksi yaitu Half Face dan Full Face.
3.5 Strategi
Harga
Strategi harga
dilakukan berdasarkan harga pasar. Harga produk yang
ditetapkan
adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas
produksi,
dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila
dibandingkan
dengan pesaing. Hal ini bertujuan untuk menarik masyarakat
agar lebih
berminat terhadap produk helm batik ini. Untuk helm batik bentuk
Half Face harga
dipatok antara Rp 100.000,00 – Rp 150.000,00. Sedangkan
untuk helm Full
Face harga dipatok aantara Rp 150.000,00 – Rp 250.000,00.
Ukuran harga
ditentukan oleh ukuran helm dan tingkat kerumitan motif
batik.
3.6 Strategi
Tempat
Pada awal masa
produksi, dipilih daerah Solo raya sebagai tujuan
utama
pemasaran. Yang mendasari kami adalah daerah ini mudah
dijangkau
karena lokasi yang dekat dengan perusahaan. Selain itu Solo
juga terkenal
akan produk batiknya, maka masyarakat Solo akan lebih
tertarik pada
produk helm yang bermotif batik.
PT. Batik Sejahtera
23
3.7 Strategi
Promosi
Publikasi
produk dimaksudkan untuk mempromosikan produk HBK ini
pada
masyarakat luas. Dalam berpromosi, perusahaan menggunakan
berbagai macam
strategi promosi, yaitu :
1. Menjalin
kerjasama dengan Komunitas Pecinta Batik wilayah Solo.
Lembaga ini
akan ikut mensosialisasikan adanya produk helm batik ini
sehingga
masyarakat pada umumnya dan anggota lembaga ini pada
khususnya akan
mengetahui adanya produk helm yang bermotif batik.
2. Melalui
iklan.
Iklan
merupakan sarana promosi yang paling efektif untuk
mendongrak
penjualan. Promosi melalui iklan yang kami lakukan
adalah melalui
media cetak dan elektronik. Untuk media cetak yaitu
melalui iklan
baris pada koran dan majalah otomotif serta dengan
penyebaran
brosur. Untuk media elektronik melalui iklan di radio, iklan
pada website
dan blog, serta melalui situs jejaring sosial seperti
facebook dan
twitter.
3. Pameran
Promosi juga
akan dilakukan melalui event saat ada pameranpameran
tentang
otomotif maupun saat ada perlombaan balapan
sepeda motor.
4. Bentuk
kerja sama
Perusahaan
akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan otomotif
dan membuka
sales penjualan untuk ikut memasarkan produk helm
batik ini.
3.8 Strategi
Waktu
Waktu kegiatan
pada masa awal produksi hingga pencatatan laporan
keuangan yang
pertama ditetapkan selama 6 bulan. Kegiatan ini akan
berlangsung
pada bulan Januari hingga bulan Juni.
PT. Batik
Sejahtera 24
Berikut ini
jadwal kegiatan produksi helm batik :
No. Agenda
Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6
1
Produksi dan
penjualan
tahap awal
2 Survei pasar
lanjutan
3
Pendaftaran
Merk
Dagang
4 Produksi
tahap lanjut
5
Analisa Usaha
(Pemasaran
,Promosi,
dll.)
6
Penyusunan
Laporan
Keuangan
Gambar 2
Jadwal
Pelaksanaan Kegiatan
Keterangan :
= Waktu
pelaksanaan kegiatan
3.9 Komunikasi
Internal dan Eksternal
1. Komunikasi
Internal
(1) Pemilik
Perusahaan
PT. Batik
Sejahtera dimiliki oleh 3 pengusaha muda yaitu
Aditya Purnama
Putra, Haris Indratama, dan Sigit Dwi Wintono.
Untuk modal
utama perusahaan diperoleh dari setoran ketiga
pemilik
perusahaan ini. Selain itu perusahaan juga memperoleh
modal dari
utang bank. Pembagian keuntungan ditetapkan sesuai
dengan
besarnya setoran dan kontribusinya pada perusahaan.
Antarpemilik saling
bekerja sama demi mewujudkan perusahaan
yang kondusif
dan mengalami kemajuan di masa mendatang.
Pemilik
perusahaan juga bertindak sebagai dewan direksi. Dewan
direksi
mempunyai tugas untuk menyusun manajemen perusahan.
Jadi jalannya
perusahaan sepenuhnya diatur oleh manajemen dan
dewan direksi
akan bertindak sebagai pengawas dan pengevaluasi
kinerja
manajemen. Untuk jelasnya tentang pembagian manajemen
dapat dilihat
pada halaman lampiran.
(3) Karyawan
Karyawan adalah
faktor penting bagi perusahaan, karena
mereka lah
yang akan menjalankan perusahaan. Dalam PT. Batik
Sejahtera
terdapat karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Pemilihan
karyawan dilakukan secara ketat dan teliti. Suatu
jabatan di
perusahaan harus diidi oleh karyawan yang benar-benar
menguasai
bidang tersebut. Perusahaan akan menjalin komunikasi
yang baik
dengan karyawan. Karyawan juga dapat memberikan
aspirasinya
tentang kondisi perusahaan namun harus sesuai dengan
aturan yang
telah diberlakukan. Dengan demikian diharapkan
karyawan akan
mendapatkan kepuasan kerja dan termotivasi untuk
2. Komunikasi
Eksternal
(1) Pelanggan
Pelanggan
adalah asset berharga bagi perusahaan. Tanpa
pelanggan,
perusahaan tidak dapat berjalan lama. Pelanggan
telah
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan
sangat menjaga keberadaan pelanggan. Perusahaan
harus dapat
menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, maka
komunikasi
merupakan jalan yang terbaik. Perusahaan bersedia
menerima suara
pelanggan baik itu saran maupun kritikan.
Perusahaan
telah menginformasikan nomor telepon yang dapat
dihubungi
pelanggan jika pelanggan ingin menyampaikan suaranya.
Selain itu
perusahaan juga membuat akun e-mail yang dapat
dihubungi
pelanggan.

(2) Penyalur
Penyalur
merupakan bagian dari jaringan distribusi produk,
sehingga pola
hubungan antara perusahaan dan penyalur
merupakan pola
hubungan kemitraan, artinya kerja sama dengan
pihak penyalur
dilandasi hubungan baik dan saling
menguntungkan.
Melalui penyalur produk helm batik akan dikenal
oleh
masyarakat luas sehingga mereka akan membeli produk helm
batik ini.
Oleh karena pentingnya peran penyalur maka perusahaan
harus mampu
berkomunikasi yang baik dengan pihak penyalur.
Perusahaan
menerima saran dan kritikan dari pihak penyalur.
Diharapkan
ketebukaan perusahaan ini akan mendorong terciptanya
proses
penyaluran produk yang lancar dari pihak penyalur kepada
pelanggan.
(3) Agen
Regulator (Pemerintah)
Pemerintah
adalah pihak yang menentukan peraturan-peraturan
yang dapat
mempengaruhi perkembangan perusahaan kita. Sebagai
salah satu
agen eksternal, hubungan dengan pemerintah mesti
dijaga atas
hubungan yang saling percaya. Dalam kegiatan
komunikasi
bisnis, pemerintah dianggap penting bukan saja karena
memiliki
kewenangan untuk mengatur Negara dan mengambil
keputusan
penting, tetapi pemerintah juga berkewajiban untuk
melindungi
kepentingan dan kegatan perusahaan. Perusahaan harus
mampu menjalin
hubungan yang baik dengan pemerintah, terutama
pemerintah
daerah. Hubungan pertama perusahaan dengan
pemerintah
adalah dengan meminta izin pendirian perusahaan.
Perusahaan
akan terus menjalin hubungan yang baik dengan
pemerintah
daerah karena perusahaan bertujuan untuk menjadikan
helm batik
sebagai produk khas dari daeah Solo. Oleh karena itu
dukungan
pemerintah sangat berarti bagi perkembangan perusahaan.
Dengan kita
menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah, bukan
tidak mungkin
pemerintah akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan
atau aturan
yang mendorong perkembangan perusahaan.
PT. Batik
Sejahtera 27
(4) Pemasok
Pemasok di
perusahaan kami adalah perusahaan yang
memproduksi
helm. Helm-helm tanpa cat dan motif menjadi bahan
baku utama perusahaan
kami. Dengan perannya yang sangat
penting, maka
dibutuhkan komunikasi yang baik dengan pemasok.
Perusahaan
selalu menjalin komunikasi yang baik terkait bahan
baku, mulai
dari kuantitas, kualitas, proses pengiriman, hingga
harga. Dengan
terjalinnya komunikasi yang baik ini diharapkan
pemasok akan
memberikan bahan baku yang lebih terjaga
kualitasnya.
PT. Batik
Sejahtera 28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
HBK (Helm
Batik Keren) merupakan produk yang inovatif dan keatif
yang belum
banyak tersedia di pasaran. Tujuan utama pemroduksian helm
batik ini
selain untuk mendapatkan keuntungan, juga bertujuan untuk
melestarikan
batik yang telah menjadi budaya khas Indonesia.
Dilandasi
meningkatnya pengguna sepeda motor namun juga diiringi
meningkatnya
jumlah korban kecelakaan membuat perusahaan kami tergerak
untuk
menciptakan suatu produk dalam mengurangi tingkat kecelakaan.
Umumnya korban
kecelakaan sepeda motor yang banyak terjadi adalah
benturan di
kepala. Ini dikarenakan pengguna sepeda motor banyak yang
tidak
mengenakan helm atau mengenakan helm yang belum standar.
Diharapkan
dengan terciptanya helm batik akan meningkatkan
kesadaran
masyarakat untuk selalu mengenakan helm saat mengendarai
sepeda motor.
Selain itu juga untuk meningkatkan minat masyarakat pada
budaya bangsa
yaitu batik. Dengan menggunakan helm batik ini, secara tidak
langsung
berperan dalam pelestarian budaya batik.
4.2 Saran
Perusahaan
perlu melakukan komunikasi yang baik dengan pihak
internal
maupun eksternal. Perusahaan bersedia untuk menerima segala
saran dan
kritikan yang tentunya dalam rangka untuk memajukan
perusahaan.
Perusahaan juga perlu untuk melakukan variasi bentuk motif
batik pada
helm.
REFERENSI
SIGIT DWI W S.E {Tugas Kuliah}





Tidak ada komentar:
Posting Komentar