Label

Selasa, 03 Maret 2015

HELM BATIK PELUANG MANDI UANG... TERBAIK!!!




                             TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS




Disusun oleh:
Hastaka Juan Perdana Putra
 


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER





HBK ( HELM BATIK KEREN)
SARANA MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA
PT. BATIK SEJAHTERA
PEMILIK :
1. ADITYA PURNAMA PUTRA
2. HARIS INDRATAMA
3. SIGIT DWI WINTONO
ALAMAT : FAKULTAS EKONOMI UNS
KENTINGAN, JEBRES
SURAKARTA

E-MAIL : BATIK_SEJAHTERA@YAHOO.CO.ID
WEBSITE : WWW.BATIKSEJAHTERA.COM
BS
                                      ABSTRAK
Djjalan sering terjadi kecelakaan dan memakan korban yang cukup banyak.Alternatif yang ada yaitu berhati-hati dan jangan lupa memakai helm.Inilah yang lagi buming yaitu helm batik yang sangat trendi dan berani bersaing.Dan lagi batik sangat identik dengan adat Kejawian.Selain untuk melestarikan batik Jawa juga melindungi kita dari tingkat kematian.Peluang usaha yang bisa kita dapatkan yaitu jarangnya pabrik yang memproduksi helm ini.Jadi sangat mungkin jika helm ini laku di pasaran apa lagi pasar Jawa dan DIY .Memakai helm juga menghindari kita dari tilang polisi.Pilih mana uang buat polisi apa buat beli helm Batik yang super trendi....





     KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal usaha ini tepat
pada waktunya. Tak lupa shalawat dan salam tetap tercurahkan pada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari
jaman jahiliah kepada jaman yang terang ini.
Dalam proposal usaha ini, penulis mengambil judul HBK (Helm
Batik Keren) Sarana Melestarikan Budaya Bangsa. Penulis ingin
menciptakan suatu produk yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
melestarikan budaya bangsa. Oleh karena itu penulis telah memilih produk
helm batik sebagai produk yang akan diproduksi PT. Batik Sejahtera.
Penulis berharap proposal usaha sederhana ini bisa bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya. Penulis juga menyadari proposal usaha ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca untuk
memberikan saran dan kritik yang membangun kepada penulis.
Surakarta, Mei 2011
Penulis,
PT. Batik Sejahtera 3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Alat transportasi merupakan sarana yang penting bagi kehidupan
manusia. Tanpa transportasi, manusia akan terkendala jarak untuk mencapai
tujuannya. Dari zaman ke zaman, alat-alat transportasi selalu berkembang
mulai zaman nenek moyang kita yang hanya menggunakan kuda hingga
sekarang yang sudah menggunakan alat transportasi bermesin seperti
sepeda motor.
Seiring dengan perkembangan zaman, jarak tidak menjadi hambatan
yang berarti bagi manusia. Dengan perkembangan transportasi yang semakin
canggih dan modern membuat manusia lebih cepat sampai pada tujuan yang
diinginkan. Akan tetapi, tingkat resiko terjadinya kecelakaan semakin tinggi.
Hal itu dikarenakan banyak faktor di antaranya semakin banyaknya alat
transportasi yang ada membuat arus lalu lintas menjadi semakin padat dan
sering terjadinya pelanggaran lalu lintas.
Di Indonesia, tingkat kecelakaan cukup tinggi tiap tahunnya dan
mayoritas korban kecelakaan adalah pengguna sepeda motor. Sebagian
besar kematian yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas dikarenakan
benturan di kepala. Oleh karena itu, para pengguna sepeda motor harus
menggunakan alat pelindung agar aman saat mengendarai motor. Di antara
berbagai alat pelindung untuk pengguna sepeda motor, yang paling penting
dan wajib digunakan adalah helm.
Dengan semakin tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas, para
pengendara motor sebagai pengguna jalan raya yang paling rawan terkena
kecelakaan semakin menyadari pentingnya helm bagi keselamatan diri
mereka sendiri. Apalagi dengan adanya tindakan tegas dari pihak kepolisian
yang akan memberikan hukuman berupa denda bagi para pengendara sepeda
motor yang tidak menggunakan helm saat berkendara membuat helm sangat
dibutuhkan bagi pengendara.
Dalam UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
pasal 106 ayat 8 disebutkan bahwa pengendara dan atau penumpang yang
PT. Batik Sejahtera 6
tidak memakai helm dikenakan pidana kurungan paling lama satu bulan
atau denda sebesar Rp 250.000. Jadi jelas bahwa pemerintah telah
mewajibkan bagi setiap pengendara sepeda motor untuk memakai helm.
Tidak hanya itu, mulai tanggal 1 April 2010 pemerintah juga telah
memberlakukan peraturan bagi pengendara sepeda motor untuk memakai
helm yang sudah berstandard SNI (Standar Nasional Indonesia). Peraturan






tegas pemerintah ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah korban luka
parah akibat kecelakaan lalu lintas. Ini karena helm berguna sebagai
penutup dan pelindung kepala dari benturan.
Penulis berinisiatif membuat suatu inovasi dalam bidang kerajinan
helm yang tidak hanya menawarkan segi keamanan dan kenyamanan bagi
penggunanya tetapi juga segi keindahan yaitu dengan tambahan motif batik
di sekitar helm tersebut. Penulis menyadari bahwa para pengendara motor
memiliki kesadaran tentang keamanan berkendara dan seiring dengan
perkembangan zaman para pengendara tidak hanya membutuhkan keamanan
dalam memilih helm, akan tetapi juga dalam segi keindahan. Oleh karena
itu penulis ingin membuat sebuah terobosan baru dalam membuat helm yaitu
membuat helm bermotif batik.
1.2 Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang masalah dan uraian diatas, ada beberapa
masalah yang perlu diidentifikasi yaitu:
1. Bagaimana cara mengawali kegiatan wirausaha baru berbasis
produk inovatif helm batik sebagai sarana melestarikan budaya
bangsa ?
2. Bagaimana cara memasarkan produk helm batik ?
3. Bagaimana analisa dari bisnis produksi helm batik ?
1.3 Tujuan
Dari masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka dapat diketahui
tujuan dari usaha ini yaitu:
1. Merintis wirausaha baru berbasis produk inovatif helm batik sebagai
sarana melestarikan budaya bangsa.
PT. Batik Sejahtera 7
2. Memasarkan produk helm batik untuk mendatangkan keuntungan.
3. Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini mempunyai potensi yang besar.
1.4 Manfaat yang Diharapkan
Dengan diproduksinya helm batik ini, dalam jangka panjang manfaat
yang diharapkan adalah :
1. Meningkatnya masyarakat terutama pengendara sepeda motor
terhadap keselamatan jalan dengan menggunakan helm.
2. Meningkatnya minat masyarakat untuk melestarikan kebudayaan
bangsanya sendiri.
3. Meningkatkan masyarakat untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk
memulai wirausaha dalam rangka mengurangi pengangguran.
4. Terbentuknya branding produk ini menjadi produk khas daerah
Solo.


 
 Definisi Komunikasi Bisnis
Komunikasi dan bisnis adalah dua hal yang tidak pernah terpisahkan
dalam hidup manusia. Komunikasi digunakan sebagai sarana untuk
bersosialisasi. Komunikasi paling tidak melibatkan dua pihak yaitu pihak
pengirim pesan (komunikator) dan pihak penerima pesan (komunikan).
Dengan berkomunikasi komunikator dapat menyampaikan pesan, ide, atau
gagasan kepada komunikan. Bila komunikasi berjalan dengan lancar dan
baik, maka komunikan akan memahami atau melakukan isi pesan, ide, atau
gagasan dari komunikator.
Hal lain yang juga dibutuhkan manusia dalam hidupnya adalah
bisnis. Manusia melakukan bisnis karena ingin menghasilkan keuntungan
yang akan berguna dalam pemenuhan kebutuhannya. Kegiatan bisnis pada
umumnya yaitu dengan memproduksi barang dan jasa, yang kemudian
produk tersebut dipasarkan dan dijual kepada konsumen. Di dalam
berbisnis, manusia juga membutuhkan komunikasi. Komunikasi dalam bisnis
dimaksudkan untuk memperlancar jalannya bisnis kepada pihak-pihak luar
seperti konsumen dan pemasok.
Pengertian komunikasi bisnis bukanlah penggabungan dari dua
pengertian komunikasi dan bisnis melainkan proses komunikasi dalam
kegiatan bisnis. Beberapa ahli telah mengemukakan definisi dari komunikasi
bisnis. Berikut ini beberapa definisi komunikasi bisnis dari para ahli.
Djoko Purwanto (2006:4) mendefinisikan komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi
nonverbal untuk mencapi tujuan tertentu.
Definisi komunikasi bisnis menurut Rosenbalt (1982:7) adalah
pertukaran ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang
dikemukakan baik secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol
atau tanda, untuk mencapai tujuan- tujuan perusahaan.
PT. Batik Sejahtera 9
Definisi komunikasi bisnis menurut Katz (1994:4) adalah adanya
pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian
serangkaian tujuan komersil.
Kemudian definisi menurut Persing (1981:108) adalah sebagai proses
penyampaian arti melalui lambang - lambang yang meliputi keseluruhan
unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan penerimaan
pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang
dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara
bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna
memperoleh keuntungan.
Dan definisi menurut Curtis (1992:6) adalah komunikasi dalam
organisasi bisnis ditujukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat
keputusan.
Dari berbagai definisi komunikasi bisnis di atas setidaknya memiliki 6
unsur pokok, yaitu:
1.Tujuan (sesuai organisasi)
2. Pertukaran (melibatkan komunikator dan komunikan)
3. Pesan (gagasan, informasi, opini)
4. Saluran (personal atau impersonal)
5. Simbol atau sinyal (tanda, metode, alat)
6. Pencapaian tujuan organisasi (upaya meraih tujuan)
Jadi, dari beberapa definisi tersebut penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa komunikasi bisnis adalah yaitu pertukaran ide, gagasan, pesan
diantara dua orang atau lebih, baik melalui komunikasi verbal maupun
nonverbal yang berkaitan dengan dunia bisnis dalam rangka mecapai
keuntungan bersama.
2.1.2 Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis
Terdapat tiga jenis komunikasi bisnis yaitu :
1. Komunikasi bisnis antarpribadi
Komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang
lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non
bisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa
PT. Batik Sejahtera 10
yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
2. Komunikasi bisnis dalam Organisasi
Komunikasi yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam
suatu organisasi atau perusahaan yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan bisnis tertentu.
3. Komunikasi bisnis Lintas Budaya
Komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing-masing
memiliki budaya yang berbeda karena perbedaan geografis tempat
tinggal. Komunikasi lintas budaya dapat terjadi pada tingkat
antardaerah, antarwilayah, maupun antarnegara.
2.1.3 Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
Ruang lingkup komunikasi bisnis dapat digambarkan sebagai berikut
ini
Gambar 1
Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
Penjelasan dari gambar tersebut, akan diuraikan di bawah ini:
1. Komunikasi Internal
a) Pemilik
Tujuan komunikasi internal dengan pemilik diantaranya (1)
untuk membangkitkan perhatian pemilik pada perusahaan, (2)
mengurangi pergantian para pemegang saham dan
mempromosikan pemilikan saham sebagai investasi jangka
PT. Batik Sejahtera 11
panjang, (3) mengurangi kritik para pemilik terhadap perusahaan,
(4) meningkatkan prestise perusahaan di mata pemilik, (5)
membujuk pemilik untuk ikut membantu mempromosikan produk
perusahaan. Komunikasi dengan pemilik dikatakan efektif jika
terjadi pertukaran informasi secara timbal balik, sehingga
manajemen disamping memperoleh pandangan dari para pemilik,
mereka juga dapat memberikan informasi kepada pemilik tentang
posisi perusahaan.
b) Manajemen
Komunikasi dengan pihak manajemen merupakan faktor
penting dalam kegiatan bisnis. Sebab manajemen adalah orang
yang melaksanakan jalannya aktivitas bisnis, sehingga kualitas
informasi yang diperoleh pihak manajemen harus benar-benar bisa
diuji kebenarannya. Tanpa informasi yang benar, organisasi bisnis
tidak akan bisa berjalan optimal. Dengan demikian, seorang
manajer yang baik selalu berangkat dari data, sedangkan data
yang baik berasal dari sumber internal maupun eksternal
organisasi.
c) Karyawan
Asas komunikasi karyawan adalah komunikasi dua arah
antara manajemen dan karyawan yang dilandasi oleh (1)
komunikasi yang berfungsi sebagai system komunikasi antara
pihak manajemen dengan karyawan, (2) pesan komunikasi harus
menggunakan kata-kata yang lazim serta sesuai dengan tingkat
pendidikan mereka, (3) informasi yang disampaikan harus dalam
jumlah kecil agar mudah dipahami, (4) informasi yang
disampaikan harus tepat pada waktunya, (5) adanya
pengulangan pesan dengan penyajian yang berbeda, (6) pemilihan
media yang tepat dan pesan komunikasi yang dipersiapkan oleh
komunikator yang handal.
PT. Batik Sejahtera 12
2. Komunikasi Eksternal
a) Pelanggan
Pelanggan merupakan aset perusahaan yang paling
berharga. Tujuan komunikasi dengan pelanggan adalah untuk
meyakinkan para pelanggan dan calon pelanggan, bahwa produk
akan terus ditingkatkan baik kualitas, kegunaan, dan macamnya.
Cara komunikasi dengan pelanggan bisa melalui media massa,
komunikasi, kelompok, atau komunikasi interpersonal.
b) Penyalur
Penyalur merupakan bagian dari jaringan distribusi produk.
Tujuan komunikasi antara perusahaan dengan penyalur bertujuan
untuk membantu manajemen distribusi, merangsang penyalur agar
tetap setia terhadap produk kita, dan mempertimbangkan
gagasan/keluhan yang disampaikan oleh para penyalur.
c) Agen Regulator
Agen regulator atau pemerintah adalah lembaga yang
menentukan peraturan perundang-undangan yang menuntut
adanya kepatuhan dari perusahaan. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis, pemerintah dianggap penting bukan saja karena memiliki
kewenangan untuk mengatur, tetapi juga memiliki kewajiban
melindungi kepentingan dan kegiatan perusahaan.
d) Pemasok
Pemasok merupakan faktor penting yang menunjang kinerja
perusahaan. Tujuan hubungan dengan pemasok bertujuan untuk
membina kepentingan bersama, mempertahankan hubungan baik
dengan para pemsok, menjaga kualitas bahan baku dan
kewajaran harga.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi bisnis
a) Teknologi
Perkembangan teknologi mempengaruhi proses komunikasi
bisnis. Dulu komunikasi dilakukan melalui tatap muka
langsung. Tetapi saat ini seiring perkembangan teknologi,
PT. Batik Sejahtera 13
komunikasi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Komunikasi juga tidak memerlukan tatap muka langsung.
b) Politik
Sistem politik yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi
proses komunikasi. Sistem politik yang sedang kacau membuat
komunikasi berjalan tidak laancar. Sebaliknya bila politik
berjalan baik, komunikasi akan berjalan baik pula.
c) Sosial
Bidang sosial sangat mempengaruhi proses komunikasi.
Sosial disini adalah hubungan antara pihak komunikator dan
komunikan. Bila hubungan antara komunikator dan komunikan
terjalin baik maka jalannya komunikasi akan enak dan mudah
dimengerti.
d) Fisikal
Fisikal juga mempengaruhi proses komunikasi. Kondisi fisikal
yang baik akan mendorong jalannya proses komunikasi akan
berlangsung lancar.
2.1.4 Strategi Komunikasi Bisnis
Dalam komunikasi bisnis diperlukan strategi-starategi yang akan
mendorong kelancaran proses komunikasi. Ada tujuh pilar strategi
komunikasi bisnis, yaitu :
1. Pemahaman terhadap proses komunikasi
2. Penggunaan pikiran (Good thinking)
3. Memahami bahasa
4. Kejelasan pesan(Cleaness)
5. Daya persuasi (Persuasiveness)
6. Kelengkapan pesan (Completeness)
7. Keinginan baik (Goodwill)
PT. Batik Sejahtera 14
2.2 PRODUK
2.2.1 Definisi Produk
Kottler (2006:276) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, keahlian,
kegunaan, atau konsumsi yang memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk merupakan elemen paling penting pada suatu perusahaan.
Karena produk memberikan gambaran kepada konsumen dalam memenuhi
kebutuhan mereka. Penawaran produk kepada konsumen atau pelanggan
menjadi dasar hubungan yang menguntungkan bagi perusahaan.
Dalam hal ini, produk yang ditawarkan harus mampu memberikan
kepuasan tersendiri untuk konsumen. Selain itu, produk juga menggambarkan
bagaimana perusahaan itu menghasilkan.
2.2.2 Tingkatan Produk
Setiap produk perlu dipikirkan perencanaannya. Perencanaan produk
memiliki 3 tingkatan. Tiap tingkatan akan memberikan tambahan nilai
kepuasaan pada konsumen. Tingkatan tersebut antara lain :
1. Tingkat Pertama
Tingkat pertama berupa manfaat inti, yang merujuk pada
pertanyaan apakah yang sebenarnya dibeli oleh konsumen? Pada
saat merancang produk, perusahaan harus mampu mendefinisikan
terlebih dahulu manfaat inti dalam memecahkan masalah.
2. Tingkat Kedua
Pada tingkat ini, produk harus direncanakan ke dalam produk
aktual. Perusahaan perlu merancang kelebihan produk, rancangan,
tingkat kualitas, merek, dan kemasan.
3. Tingkat Ketiga
Pada tingkat terakhir, produk harus mampu membangun
augmented produk di sekeliling manfaat inti dan produk aktual.
Augmented merupakan suatu hal yang berhubungan dengan garansi,
pemasangan, pelayanan purna jual, dan lain-lain.
Tingkatan produk merupakan tingkatan manfaat yang dapat
diberikan kepada konsumen. Dengan mengetahui tingkatan manfaat,
PT. Batik Sejahtera 15
perusahaan dapat menonjolkan manfaat pada setiap tingkatan
produk untuk memberikan nilai kepuasan kepada konsuen.
2.2.3 Klasifikasi Produk
Produk diklasifikasikan ke dalam 2 bagian besar, yaitu :
1. Barang Konsumen
Barang konsumen merupakan barang yang digunakan oleh
konsumen. Barang ini terbagi atas 4 jenis, antara lain:
a. Barang Convenience
Barang Convenience adalah barang yang biasa dibeli oleh
konsumen secara berulang-ulang, dengan segera dan dengan
sedikit perbandingan dan usaha. Barang ini biasanya berharga
murah dan biasanya ditempatkan pemasar di banyak lokasi.
b. Barang Shopping
Barang Shopping adalah barang-barang yang
karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian kualitas,
harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembelian.
Konsumen lebih banyak mengeluarkan waktu dan usaha dalam
mengumpulkan informasi dan membandingkan.
c. Barang Khusus
Barang Khusus adalah barang dengan karakteristik unik
dan atau di mana untuk memperoleh barang-barang itu,
sekelompok pembeli yang cukup besar mau secara khusus
melakukan pembelian.
Pembeli tidak melakukan perbandingan barang secara
khusus, akan tetapi mereka mengorbankan waktu hanya untuk
mendatangi penyalur yang menyediakan barang-barang yang
diinginkannya. Para penyalur tidak memerlukan tempat yang
strategis, namun mereka harus memberitahu calon pembeli
mengenai lokasi mereka.
d. Barang Unsought
Barang Unsought adalah barang-barang yang tidak
diketahui konsumen atau tidak diketahui secara normal oleh
PT. Batik Sejahtera 16
konsumen sehingga konsumen tidak berpikir untuk membelinya.
Contohnya, detektor asap dan pengolah makanan.
2. Barang Industri
Barang industri merupakan barang yang dikonsumsi oleh
industri. Baran ini terdiri atas 3 jenis, yaitu :
a. Bahan Baku dan Suku Cadang
Bahan Baku dan Suku Cadang adalah barang-barang
yang sepenuhnya terkandung dalam produk yang dihasilkan.
Barang-barang ini terbagi atas 2 kelas, yaitu bahan mentah serta
bahan baku, dan suku cadang hasil manufaktur.
b. Barang Modal
Barang Modal adalah barang-barang tahan lama yang
memudahkan pengembangan dan atau pengelolaan produk
akhir. Barang modal meliputi 2 kelompok , yaitu instalasi (
misalnya bangunan pabrik dan perkantoran ) dan peralatan (
misalnya alat-alat pertukangan ).
c. Perlengkapan Jasa Bisnis
Perlengkapan jasa bisnis adalah barang-barang yang
tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan atau
pengelolaan produk akhir. Perlengkapan ini terdiri atas 2 jenis,
yaitu : perlengkapan operasi ( misalnya pelumas, batubara,
novie kertas kulit ) serta barang pemeliharaan dan perbaikan (
misalnya cat dan paku ).
2.2.4 Keputusan Produk
Keputusan yang penting dalam pengembangan dan pemasaran produk
antara lain sebagai berikut :
1. Atribut Produk
Mengembangkan produk melibatkan keuntungan yang akan
ditawarkan. Keuntungan ini dikomunikasikan dan disampaikan oleh
produk melalui atribut seperti kualitas, fitur, serta gaya dan
rancangan produk.
PT. Batik Sejahtera 17
2. Merek
Merek adalah nama istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
kombinasi dari ketiganya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau sekelompok
untuk membedakan dari produk pesaing. Pemberian merek pada
produk dapat member nilai tambah pada produk, sehingga
pemberian merek sangat penting bagi suatu produk agar mampu
bersaing dengan produk lain.
3. Pengemasan
Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi
kemasan atau pembungkus untuk produk. Fungsi utama suatu
kemasan adalah untuk menjaga produk. Kemasan merupakan salah
satu factor yang paling penting sebagai alat pemasaran.
4. Pemberian Label
Label bisa dimulai dari pemberian pengenal yang sederhana
sampai gambar yang rumit sampai yang menjadi bagian dari
kemasan. Label memiliki 3 fungsi, yaitu :
a) mengidentifikasi merek atau produk
b) menggambarkan beberapa hal tentang produk
c) sebagai media promosi melalui gambar-gambar yang menarik
5. Pelayanan Penunjang Produk
Pelayanan pelanggan adalah elemen lainnya dalam strategi
produk. Perusahaan menawarkan produk pasar biasanya termasuk
beberapa layanan penunjang, yang dapat menjadi bagian yang
menambah atau mengurangi total dari penawaran.
Langkah pertama adalah dengan mensurvei pelanggan secara
periodik untuk menaksir nilai yang diterima sekarang untuk
mendapatkan ide-ide yang baru.
PT. Batik Sejahtera 18
2.3 PEMASARAN
2.3.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
dalam dunia usaha. Pada kondisi usaha seperti saat ini, pemasaran
merupakan pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai.
Kotler (2006) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial
dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.3.2 Bauran Pemasaran
Lamb, Hair, dan Mc Daniel (2006) menjelaskan bahwa bauran
pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang
bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pasar yang dituju.
Bauran pemasaran pada dasarnya terdiri atas 4 bidang strategi
pemasaran, yaitu :
1. Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang
atau jasa keseluruhan.
2. Keputusan promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang
berguna pada pasar tujuan.
3. Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.
4. Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran yang dapat
diterima pada barang atau jasa.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi, para manajer
bergantung pada 4 komponen dasar, yaitu :
1. Produk
2. Penetapan harga
3. Distribusi atau penempatan
4. Promosi
PT. Batik Sejahtera 19
2.4 PROMOSI
2.4.1 Definisi Promosi
Philip Kotler (1997:142) mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari
produknya dan untuk meyakinkan konsumen agar membeli.
Rambat Lupiyaadi ( 2001:108) mengemukakan bahwa promosi adalah
salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi
sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, juga merupakan
alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai
keinginan dan kebutuhan.
2.4.2 Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan alat-alat atau strategi yang digunakan
untuk mempromosikan produk. Adapun 4 jenis bauran promosi antara lain :
1. Pengiklanan.
Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan
mendapat bayaran.
2. Promosi Penjualan.
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
3. Penjualan Perorangan.
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara
satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
4. Hubungan Masyarakat.
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan atau produk individualnya.
PT. Batik Sejahtera 20
BAB III
STRATEGI BISNIS
3.1 Profil Perusahaan
PT. Batik Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi barang-barang yang berhubungannya dengan dunia
perbatikan. Perusahaan ini didirikan atas kerja sama dari tiga pengusaha
muda yang bernama Aditya Purnama Putra, Haris Indratama, dan Sigit Dwi
Wintono pada tanggal 30 Mei 2009.
Pada awal pendiriannya, perusahaan ini hanya memproduksi kaos dan
jaket batik, dan hanya melayani permintaan dalam kota saja. Dalam
perkembangannya, perusahaan ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan konsumen yang tidak dilayani tidak hanya wilayah dalam kota
saja, melainkan meluas ke beberapa kota lain. Karena perkembangan
pesatnya ini, perusahaan pada pertengahan tahun 2010, mencoba merambah
kegiatan produksinya pada sandal dan tas batik. Belum puas dengan
penambahan dua produksi tersebut, perusahaan pada awal tahun 2011 ini
melirik kegiatan usaha pada produksi helm batik.
PT. Batik Sejahtera berlokasi di Jalan Slamet Riyadi no. 20 dengan
menempati komplek bangunan yang terdiri dari gedung perkantoran, pabrik
produksi, dan gudang. Gedung perkantoran digunakan untuk operasional
administrasi perusahaan dan ditempati oleh pimpinan perusahaan beserta
staf administrasi. Pabrik produksi digunakan untuk tempat memproduksi
barang-barang dan ditempati oleh staf produksi beserta buruh kontrak.
Sementara gudang merupakan tempat untuk menyimpan bahan-bahan baku
dan produk-produk yang siap dipasarkan
Sampai dengan akhir tahun 2010, perusahaan memiliki 22 karyawan
tetap ditambah 75 karyawan kontrak. Karyawan tetap ditempati oleh
direktur, manajer, dan pimpinan staf. Sementara karyawan kontrak ditempati
oleh buruh yang memproduksi barang-barang dan berada dibawah komando
pimpinan staf produksi masing-masing produk. Bagan struktur organisasi
perusahaan dapat dilihat pada halaman lampiran.
PT. Batik Sejahtera 21
3.2 Produk Luncuran
Meningkatnya pengguna sepeda motor membuat omzet penjualan
helm meningkat. Melihat kondisi pasar saat ini membuat kami mempunyai
gagasan untuk memproduksi helm. Namun kami ingin membuat helm yang
menarik dan berbeda dari helm-helm yang sudah ada. Untuk itulah kami
memilih untuk memproduksi Helm Batik. Produk helm batik akan kami beri
merk HBK yang diambil dari singkatan dari Helm Batik Keren.
HBK merupakan produk inovatif dan kreatif yang kami rancang dengan
didasari oleh beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut dapat dilihat pada
analisis SWOT di bawah ini.
Analisis SWOT:
1. Strength :
a. Belum ada usaha sejenis, setidaknya di kota Solo dan sekitarnya.
b. Modal untuk memulai usaha kecil.
c. Permintaan pasar akan helm tinggi.
d. Semakin tinggi minat masyarakat terhadap batik.
e. Proses pembuatan produk relatif mudah.
f. Melimpahnya bahan baku.
2. Weakness :
a. Merupakan produk baru.
b. Belum banyak dikenal di masyarakat.
c. Jumlah tenaga produksi terbatas.
3. Opportunity :
a. Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena belum ada
saingan produk sejenis.
b. Keunggulan produk yang inovatif dan kreatif yang menjadikan batik
sebagai motif helm.
c. Harga helm batik dapat bersaing dengan produk lain yang ada di
pasaran.
4. Threath :
a. Jaringan pemasaran yang belum luas
b. Ketergantungan dengan perusahaan pembuatan helm.
PT. Batik Sejahtera 22
3.3 Segmen Pasar
Sesuai dengan tujuan produk ini, maka segmen pasar usaha ini adalah
para pengendara motor, khususnya pengendara motor yang berdomisili di
daerah Solo raya. Namun tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan
produk helm batik ke seluruh wilayah Indonesia maupun ke negara lain.
3.4 Strategi Produksi
Strategi produk dilakukan dengan diversifikasi motif batik pada hiasan
helm. Pada awal masa produksi akan diterapkan sistem Job Shop dimana
produk akan mulai diproduksi ketika ada pesanan, namun sistem ini akan
berganti dengan sistem Flow Shop ketika permintaan meningkat. Ada dua
bentuk helm batik yang kami produksi yaitu Half Face dan Full Face.
3.5 Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar. Harga produk yang
ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas
produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila
dibandingkan dengan pesaing. Hal ini bertujuan untuk menarik masyarakat
agar lebih berminat terhadap produk helm batik ini. Untuk helm batik bentuk
Half Face harga dipatok antara Rp 100.000,00 – Rp 150.000,00. Sedangkan
untuk helm Full Face harga dipatok aantara Rp 150.000,00 – Rp 250.000,00.
Ukuran harga ditentukan oleh ukuran helm dan tingkat kerumitan motif
batik.
3.6 Strategi Tempat
Pada awal masa produksi, dipilih daerah Solo raya sebagai tujuan
utama pemasaran. Yang mendasari kami adalah daerah ini mudah
dijangkau karena lokasi yang dekat dengan perusahaan. Selain itu Solo
juga terkenal akan produk batiknya, maka masyarakat Solo akan lebih
tertarik pada produk helm yang bermotif batik.
PT. Batik Sejahtera 23
3.7 Strategi Promosi
Publikasi produk dimaksudkan untuk mempromosikan produk HBK ini
pada masyarakat luas. Dalam berpromosi, perusahaan menggunakan
berbagai macam strategi promosi, yaitu :
1. Menjalin kerjasama dengan Komunitas Pecinta Batik wilayah Solo.
Lembaga ini akan ikut mensosialisasikan adanya produk helm batik ini
sehingga masyarakat pada umumnya dan anggota lembaga ini pada
khususnya akan mengetahui adanya produk helm yang bermotif batik.
2. Melalui iklan.
Iklan merupakan sarana promosi yang paling efektif untuk
mendongrak penjualan. Promosi melalui iklan yang kami lakukan
adalah melalui media cetak dan elektronik. Untuk media cetak yaitu
melalui iklan baris pada koran dan majalah otomotif serta dengan
penyebaran brosur. Untuk media elektronik melalui iklan di radio, iklan
pada website dan blog, serta melalui situs jejaring sosial seperti
facebook dan twitter.
3. Pameran
Promosi juga akan dilakukan melalui event saat ada pameranpameran
tentang otomotif maupun saat ada perlombaan balapan
sepeda motor.
4. Bentuk kerja sama
Perusahaan akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan otomotif
dan membuka sales penjualan untuk ikut memasarkan produk helm
batik ini.
3.8 Strategi Waktu
Waktu kegiatan pada masa awal produksi hingga pencatatan laporan
keuangan yang pertama ditetapkan selama 6 bulan. Kegiatan ini akan
berlangsung pada bulan Januari hingga bulan Juni.
PT. Batik Sejahtera 24
Berikut ini jadwal kegiatan produksi helm batik :
No. Agenda Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6
1
Produksi dan penjualan
tahap awal
2 Survei pasar lanjutan
3
Pendaftaran Merk
Dagang
4 Produksi tahap lanjut
5
Analisa Usaha
(Pemasaran ,Promosi,
dll.)
6
Penyusunan Laporan
Keuangan
Gambar 2
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Keterangan :
= Waktu pelaksanaan kegiatan
3.9 Komunikasi Internal dan Eksternal
1. Komunikasi Internal
(1) Pemilik Perusahaan
PT. Batik Sejahtera dimiliki oleh 3 pengusaha muda yaitu
Aditya Purnama Putra, Haris Indratama, dan Sigit Dwi Wintono.
Untuk modal utama perusahaan diperoleh dari setoran ketiga
pemilik perusahaan ini. Selain itu perusahaan juga memperoleh
modal dari utang bank. Pembagian keuntungan ditetapkan sesuai
dengan besarnya setoran dan kontribusinya pada perusahaan.
Antarpemilik saling bekerja sama demi mewujudkan perusahaan
yang kondusif dan mengalami kemajuan di masa mendatang.

Pemilik perusahaan juga bertindak sebagai dewan direksi. Dewan
direksi mempunyai tugas untuk menyusun manajemen perusahan.
Jadi jalannya perusahaan sepenuhnya diatur oleh manajemen dan
dewan direksi akan bertindak sebagai pengawas dan pengevaluasi
kinerja manajemen. Untuk jelasnya tentang pembagian manajemen
dapat dilihat pada halaman lampiran.
(3) Karyawan
Karyawan adalah faktor penting bagi perusahaan, karena
mereka lah yang akan menjalankan perusahaan. Dalam PT. Batik
Sejahtera terdapat karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Pemilihan karyawan dilakukan secara ketat dan teliti. Suatu
jabatan di perusahaan harus diidi oleh karyawan yang benar-benar
menguasai bidang tersebut. Perusahaan akan menjalin komunikasi
yang baik dengan karyawan. Karyawan juga dapat memberikan
aspirasinya tentang kondisi perusahaan namun harus sesuai dengan
aturan yang telah diberlakukan. Dengan demikian diharapkan
karyawan akan mendapatkan kepuasan kerja dan termotivasi untuk
memajukan perusahaan.
2. Komunikasi Eksternal
(1) Pelanggan
Pelanggan adalah asset berharga bagi perusahaan. Tanpa
pelanggan, perusahaan tidak dapat berjalan lama. Pelanggan
telah memberikan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan sangat menjaga keberadaan pelanggan. Perusahaan
harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, maka
komunikasi merupakan jalan yang terbaik. Perusahaan bersedia
menerima suara pelanggan baik itu saran maupun kritikan.
Perusahaan telah menginformasikan nomor telepon yang dapat
dihubungi pelanggan jika pelanggan ingin menyampaikan suaranya.
Selain itu perusahaan juga membuat akun e-mail yang dapat
dihubungi pelanggan.

(2) Penyalur
Penyalur merupakan bagian dari jaringan distribusi produk,
sehingga pola hubungan antara perusahaan dan penyalur
merupakan pola hubungan kemitraan, artinya kerja sama dengan
pihak penyalur dilandasi hubungan baik dan saling
menguntungkan. Melalui penyalur produk helm batik akan dikenal
oleh masyarakat luas sehingga mereka akan membeli produk helm
batik ini. Oleh karena pentingnya peran penyalur maka perusahaan
harus mampu berkomunikasi yang baik dengan pihak penyalur.
Perusahaan menerima saran dan kritikan dari pihak penyalur.
Diharapkan ketebukaan perusahaan ini akan mendorong terciptanya
proses penyaluran produk yang lancar dari pihak penyalur kepada
pelanggan.
(3) Agen Regulator (Pemerintah)
Pemerintah adalah pihak yang menentukan peraturan-peraturan
yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan kita. Sebagai
salah satu agen eksternal, hubungan dengan pemerintah mesti
dijaga atas hubungan yang saling percaya. Dalam kegiatan
komunikasi bisnis, pemerintah dianggap penting bukan saja karena
memiliki kewenangan untuk mengatur Negara dan mengambil
keputusan penting, tetapi pemerintah juga berkewajiban untuk
melindungi kepentingan dan kegatan perusahaan. Perusahaan harus
mampu menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah, terutama
pemerintah daerah. Hubungan pertama perusahaan dengan
pemerintah adalah dengan meminta izin pendirian perusahaan.
Perusahaan akan terus menjalin hubungan yang baik dengan
pemerintah daerah karena perusahaan bertujuan untuk menjadikan
helm batik sebagai produk khas dari daeah Solo. Oleh karena itu
dukungan pemerintah sangat berarti bagi perkembangan perusahaan.
Dengan kita menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah, bukan
tidak mungkin pemerintah akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan
atau aturan yang mendorong perkembangan perusahaan.
PT. Batik Sejahtera 27
(4) Pemasok
Pemasok di perusahaan kami adalah perusahaan yang

memproduksi helm. Helm-helm tanpa cat dan motif menjadi bahan
baku utama perusahaan kami. Dengan perannya yang sangat
penting, maka dibutuhkan komunikasi yang baik dengan pemasok.
Perusahaan selalu menjalin komunikasi yang baik terkait bahan
baku, mulai dari kuantitas, kualitas, proses pengiriman, hingga
harga. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik ini diharapkan
pemasok akan memberikan bahan baku yang lebih terjaga
kualitasnya.
PT. Batik Sejahtera 28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
HBK (Helm Batik Keren) merupakan produk yang inovatif dan keatif
yang belum banyak tersedia di pasaran. Tujuan utama pemroduksian helm
batik ini selain untuk mendapatkan keuntungan, juga bertujuan untuk
melestarikan batik yang telah menjadi budaya khas Indonesia.
Dilandasi meningkatnya pengguna sepeda motor namun juga diiringi
meningkatnya jumlah korban kecelakaan membuat perusahaan kami tergerak
untuk menciptakan suatu produk dalam mengurangi tingkat kecelakaan.
Umumnya korban kecelakaan sepeda motor yang banyak terjadi adalah
benturan di kepala. Ini dikarenakan pengguna sepeda motor banyak yang
tidak mengenakan helm atau mengenakan helm yang belum standar.
Diharapkan dengan terciptanya helm batik akan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk selalu mengenakan helm saat mengendarai
sepeda motor. Selain itu juga untuk meningkatkan minat masyarakat pada
budaya bangsa yaitu batik. Dengan menggunakan helm batik ini, secara tidak
langsung berperan dalam pelestarian budaya batik.
4.2 Saran
Perusahaan perlu melakukan komunikasi yang baik dengan pihak
internal maupun eksternal. Perusahaan bersedia untuk menerima segala
saran dan kritikan yang tentunya dalam rangka untuk memajukan
perusahaan. Perusahaan juga perlu untuk melakukan variasi bentuk motif
batik pada helm.




REFERENSI 

SIGIT DWI W S.E {Tugas Kuliah}


Tidak ada komentar:

Posting Komentar